Berita 1 Juni, Douai yang berusia 19 tahun menyumbangkan "dua tembakan dan satu assist" yang menakjubkan di final ini. Dia terlibat langsung dalam tiga gol pertama tim, membantu Paris menyapu Inter Milan 5-0 dan memenangkan trofi Liga Champions pertama klub.

Penampilan Douai tidak hanya membuat semua orang kagum, tetapi juga menciptakan dua rekor besar dalam sejarah Liga Champions: ia menjadi pemain termuda yang mencetak dua gol di final Liga Champions sejak abad ke-21 , dan pemain pertama dalam sejarah final Liga Champions yang secara langsung berpartisipasi dalam tiga gol. Pemuda asal Rennes ini mencapai puncak Eropa pada musim pertamanya bersama Paris. Dia langsung menjadi terkenal dan menjadi dewa dalam semalam.

Selama pertandingan, Douai menunjukkan ketenangan dan kepercayaan diri yang melampaui usianya. Dia mencetak dua gol di babak pertama, melepas kausnya dengan penuh semangat untuk merayakan gol, dan diberi kartu kuning. Ia kemudian memberikan assist yang luar biasa, yang membuat serangan Paris berkembang pesat. Dengan hasil yang sudah diputuskan, pelatih Paris Enrique dengan tegas menggantinya dari lapangan. Di satu sisi, tujuannya adalah untuk melindungi talenta muda itu dari mendapatkan kartu kuning lagi, dan di sisi lain, tujuannya juga adalah agar dia bisa menerima sorak-sorai dan tepuk tangan dari semua penggemar Paris di stadion.

Setelah Douai meninggalkan lapangan, Paris terus menembak dengan kekuatan penuh. Kvaratskhelia dan Maluiu masing-masing mencetak gol, dan akhirnya mengalahkan Inter Milan 5-0, menulis babak cemerlang dalam sejarah tim. Saat peluit akhir pertandingan dibunyikan, Due berlari ke lapangan, berlutut dengan penuh semangat, menutupi wajahnya dan menangis, melepaskan emosinya sepuasnya. Adegan ini menjadi salah satu momen yang paling mengharukan dalam permainan.

Perlu disebutkan bahwa Douai bergabung dengan Paris dari Rennes hanya musim panas lalu. Hanya dalam kurun waktu satu tahun, ia berhasil memenangi empat trofi juara bersama tim tersebut, meliputi Liga Champions, Ligue 1, Piala Prancis, dan Piala Super Prancis, melengkapi transformasi menawan dari pemain pemula menjadi pemain bintang. Saat ini, ia bukan hanya masa depan Paris, tetapi juga bintang baru paling cemerlang di sepak bola Prancis.