Pada 6 September, Belgia mengalahkan tuan rumah Polandia dengan skor 70-69, menutup kiprah mereka di Piala Eropa 2025 dengan cukup baik. Dengan sisa waktu 3,2 detik, Manu Lecomte melepaskan tembakan lompat krusial, yang menjadikannya pahlawan Belgia.

Hasil pertandingan ini tidak memengaruhi babak penyisihan grup. Karena Slovenia sebelumnya telah mengalahkan Israel, Polandia akan melaju ke babak 16 besar sebagai runner-up Grup D terlepas dari menang atau kalah , sementara Belgia telah kehilangan kesempatan mereka di babak sebelumnya. Pada akhirnya, Belgia menyelesaikan babak penyisihan grup mereka dengan rekor 2 kemenangan dan 3 kekalahan, sementara Polandia melaju dengan rekor 3 kemenangan dan 2 kekalahan , dan akan menghadapi Bosnia dan Herzegovina di Riga.

Belgia unggul 14 poin di kuarter ketiga , unggul 51-37 . Namun, Polandia melancarkan serangan cepat 17-7 , memperkecil selisih menjadi hanya dua poin. Memasuki kuarter keempat, efisiensi serangan kedua tim menurun drastis, dengan tidak ada tim yang mencetak lebih dari 12 poin per kuarter. Pertandingan tetap menegangkan hingga menit-menit akhir, ketika Lecomte dengan tegas membobol pertahanan lawan, hampir memenangkan pertandingan.

Lecomte menyelesaikan pertandingan dengan 19 poin dan memasukkan tembakan penentu kemenangan, yang tak mengherankan membuatnya meraih penghargaan Pemain Terbaik TCL . Bagi Polandia, Olejniczak, yang masuk sebagai pemain pengganti, tampil gemilang, menyumbang 12 poin, 8 rebound, 3 assist, dan 2 blok. Ponitka, dengan 16 poin, 9 rebound, dan 5 assist, tetap menjadi kekuatan penyerang inti tim.

Tembakan tiga angka Belgia sangat baik, mencapai 11 dari 27 tembakan , persentase tembakannya melebihi 40%. Polandia, yang memanfaatkan dominasinya di area pertahanan, mencetak 36 poin di area pertahanan, sementara Belgia hanya 14 poin. Kedua tim menunjukkan bakat unik mereka, tetapi kemenangan akhir ditentukan oleh keterampilan individu dalam tembakan terakhir.