Oliver Skipp mengatakan timnya membaik di babak kedua melawan Sheffield United, tetapi ia yakin level permainan seharusnya dipertahankan sepanjang pertandingan. Ia berbagi pendapatnya dengan media setelah pertandingan.  

Pemain tersebut berkata: "Dalam pertandingan melawan Sheffield United, kami tertinggal tiga gol dalam 32 menit pertama, tetapi kami mencetak dua gol di babak kedua dan mencoba mencetak satu gol lagi. Namun, saya harus mengakui bahwa penampilan kami di awal pertandingan di Philbert Road jauh dari ideal."  

" Baru empat hari yang lalu, kami kalah 0-3 di kandang sendiri dari Southampton, dan serangkaian hasil mengecewakan ini membuat kami berada di posisi ke-16 klasemen Championship. Saya sangat tidak puas dengan performa tim, terutama setelah tertinggal di awal pertandingan. Awal seperti itu tidak dapat diterima di kompetisi mana pun, terutama setelah kekalahan di babak sebelumnya."  

Di babak kedua, karena cedera pemain pengganti, Wout Fais yang berusia 25 tahun masuk sebagai bek tengah. Ia tetap tenang dan kalem, efektif meredam serangan tim tamu, dan seluruh tim menunjukkan semangat juang yang seharusnya mereka miliki sejak awal pertandingan.  

Saya dulu bermain di posisi itu waktu kecil, tapi saya pindah ke lini tengah karena tinggi badan saya. Ketika saya masuk, saya merasa tidak ada banyak tekanan untuk kalah, dan saya hanya ingin melakukan yang terbaik untuk membantu tim menyamakan kedudukan, dan kami berhasil. Kami bisa melihat beberapa hal positif dari itu, tetapi kami juga tahu kami membutuhkan lebih banyak penampilan seperti yang kami lakukan di babak kedua. Namun, tim secara keseluruhan masih merasa kecewa, dan hasil ini sangat disesalkan.  

Gol-gol dari Stephen Mavididi dan Jordan James memberi Leicester City harapan untuk menyamakan kedudukan. Meskipun babak pertama cukup menjanjikan, tim masih perlu banyak perbaikan sebelum pertandingan tandang hari Sabtu melawan Derby County.  

Oliver Skipp melanjutkan, "Saya rasa kami tidak boleh berpuas diri dengan penampilan kami di babak kedua. Meskipun kami berhasil menyamakan kedudukan, kami memiliki banyak target dan masih banyak tantangan besar di depan, terutama melawan tim yang sedang dalam performa bagus dan penuh percaya diri."  

Kami terus melancarkan serangan di babak kedua, yang sangat kentara. Lawan hampir tidak menciptakan peluang, dan kami mendominasi permainan. Namun, selalu sangat sulit untuk bangkit dari ketertinggalan tiga gol. Kami hanya punya dua pilihan: menyerah atau mencoba membalikkan keadaan, dan kami memilih yang terakhir. Namun pada akhirnya, itu tidak cukup untuk membantu kami menang, dan kami kalah.