Dylan Harper, 19 tahun, terpilih oleh San Antonio Spurs dalam Draft NBA 2025. Pemain muda itu mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia berharap dapat belajar dari rekan satu timnya dan pemain senior di tim, serta membuktikan kemampuannya di lapangan.

Dylan Harper, yang bermain sebagai point guard, sebelumnya bermain untuk tim basket Rutgers Scarlet Knights dan bermain dalam 29 pertandingan di musim 2024/25, dengan rata-rata 19,4 poin per pertandingan.

Dylan Harper berkata dalam sebuah wawancara, "Saya bertemu mantan pelatih kepala Gregg Popovich dan Tim Duncan pada hari pertama saya di sini. Hal ini jarang terjadi di aula latihan tim NBA mana pun. Melihat pelatih Hall of Fame dan pemain terkenal muncul di gym setiap hari, saya bisa berkomunikasi dengan mereka dan bertanya."

Menjadi bagian dari organisasi ini bagaikan impian semua anak bagi saya. Baik Anda pemain G League, pemain kontrak dua arah, pemain bintang, maupun pemain cadangan, mereka memperlakukan semua orang sama. Ada budaya dan suasana kekeluargaan di sini, yang membuat para pemain harus bekerja keras setiap hari. Kami adalah tim yang utuh dan semuanya dilakukan bersama-sama. Ini adalah pengalaman terdalam yang saya miliki sejauh ini, dan tidak ada tempat yang lebih baik bagi saya untuk berlabuh selain San Antonio.

Dylan Harper juga berkata, “Saya tidak akan sempurna, tetapi saya hanya berharap untuk belajar setiap hari dari para veteran senior dan rekan satu tim seperti De’Aaron Fox dan Harrison Barnes, serta belajar dari para pemain muda seperti Wen Banyama dan Stephen Castle.”

"Saya seorang pemula, dan saya akan menjadi orang yang bersemangat dan berlari di sekitar sasana sambil mencoba memahami permainan. Jika saya bisa berkembang setiap hari, maka saya merasa ini adalah musim pemula yang sukses. Saya hanya ingin bermain dan membuktikan bahwa saya layak."

Selain itu, Brian Wright, manajer umum San Antonio Spurs, berkata, "Setiap kali saya melihatnya bermain, dia selalu membaca permainan dari level yang lebih tinggi, dan Anda bisa melihat bahwa dia telah mengerahkan banyak upaya. Pikirannya penuh dengan bola basket, tidak ada yang lain, dia hanya ingin berkompetisi."

"Dia sudah dikelilingi atmosfer bola basket sejak kecil. Dari menonton pertandingannya, Anda bisa melihat bahwa pemahamannya tentang permainan ini datang secara alami, dan dia tidak bermain seperti pemain muda."