Cole Palmer akhirnya mengakhiri paceklik gol selama 12 pertandingan saat Chelsea mengalahkan juara baru Liga Primer Liverpool dengan skor 3-1. Ia menanggapi dengan tegas keraguan pihak luar setelah pertandingan, dengan mengatakan bahwa ia tidak akan terpengaruh oleh "troll" di media sosial.

Gelandang berusia 22 tahun itu tampil mengesankan pada musim debutnya di Stamford Bridge pada musim 2023/24, tetapi performanya akhir-akhir ini menurun, hanya terlibat dua kali dalam gol dalam 12 pertandingan terakhir. Namun, dalam permainan ini, Palmer menampilkan penampilan dominan yang telah lama hilang. Tak hanya dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan, ia juga mencetak gol penalti di masa tambahan waktu, sekaligus mencetak gol pertamanya sejak 14 Januari. Noni Madueke juga turut merayakan golnya, yang tampaknya berusaha melawan kritikan dari dunia luar.

Padahal, sebelum Palmer mencetak gol, ia punya peluang untuk mencetak gol terlebih dahulu, namun tendangan kerasnya justru membentur tiang gawang dan memantul keluar. Pada saat itu, ia telah menunjukkan kepercayaan diri dan kreativitas yang telah lama hilang, sering kali menciptakan ancaman, dan tampaknya telah kembali menjadi dirinya yang tak kenal takut.

Dalam wawancara dengan Sky Sports setelah pertandingan, Palmer tidak malu menyebutkan tekanan publik yang dihadapinya dalam beberapa bulan terakhir. Ia mengatakan terus terang bahwa dirinya tidak akan terkalahkan oleh suara-suara negatif di media sosial. Yang benar-benar membuatnya cemas adalah bahwa ia merasa telah "mengecewakan tim."

Palmer berkata: "Sejujurnya, hal seperti ini (kekurangan gol) akan selalu terjadi, yang memberi saya motivasi lebih, tidak hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga untuk seluruh tim agar bisa bermain lebih baik."

"Media sosial penuh dengan troll, keyboard warrior, dan orang-orang bodoh lainnya. Saya tidak peduli dengan hal-hal ini. Saya sangat senang bisa mencetak gol hari ini, tetapi saya tahu saya harus terus meningkatkan kemampuan dan berusaha untuk mencapai level yang lebih tinggi."

"Jika Anda memiliki peluang dan tidak mencetak gol... Anda menghambat tim. Pada akhirnya, itulah kenyataannya. Saya merasa kuat secara mental dan tidak peduli dengan apa yang dikatakan orang. Saya sudah terbiasa dengan hal itu sejak saya masih kecil."

"Saya selalu bangga bisa membantu tim, dan saya tidak akan senang jika tidak bisa melakukannya. Hari ini, saya merasa seperti diri saya sendiri lagi. Saya merasa percaya diri, mencoba berbagai gerakan, mengoper bola terlebih dahulu, berlari ke depan, dan bermain dengan bebas. Saat Anda memiliki rekan setim seperti Caicedo yang berdiri di samping Anda, semuanya menjadi jauh lebih mudah."