Mantan pemain timnas Prancis, Steve Mandanda, mengumumkan pada hari Rabu bahwa ia akan segera mengakhiri karier profesionalnya yang telah berlangsung selama 20 tahun. Kontraknya dengan Rennes berakhir musim panas ini dan ia berstatus bebas agen sejak saat itu.

"Butuh waktu cukup lama bagi saya untuk menerima pensiun," ujar Mandanda kepada L'Equipe. "Tapi saya sudah memutuskan untuk mengakhiri karier bermain saya sekarang."

"Saya sudah lama memikirkannya dan menerima banyak undangan," tambah Mandanda, "tetapi saya selalu menolaknya." Menurut laporan media Prancis, ia menerima undangan dari banyak klub musim panas ini, termasuk Le Havre, Lorient, Guingamp, Brest, Montpellier, dan lainnya.

Mandanda, 40 tahun, merupakan lulusan akademi muda Le Havre dan melakoni debut profesionalnya untuk tim utama pada 11 Desember 2004. Di level klub, ia bermain untuk Le Havre, Marseille, Crystal Palace, dan Rennes, tampil sebanyak 797 kali dan mencatatkan 257 clean sheet, memenangkan satu gelar Ligue 1, tiga gelar Coupe de la Ligue, dan dua Trophées de la Superieurs.

Mandanda juga cukup lama menjadi kiper cadangan Prancis. Di penghujung karier internasionalnya pada Januari 2023, ia telah tampil 35 kali untuk Prancis, mencatatkan 14 clean sheet, dan memenangkan Piala Dunia 2018 serta UEFA Nations League 2021 bersama timnas.

Mengenai keputusannya untuk pensiun, Mandanda mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Hari ini, saya membuka lembaran baru dalam hidup saya. Setelah lebih dari dua dekade berkompetisi, saya telah memutuskan untuk mengakhiri karier profesional saya."

Dari Le Havre, Marseille, Crystal Palace hingga Rennes, dari debut hingga kepergian terakhir saya, saya sangat bangga telah membela kehormatan klub saya dan memenangkan Piala Dunia bersama tim nasional Prancis.

Lebih dari sekadar trofi, saya menghargai nilai-nilai itu, pertemuan-pertemuan itu, momen-momen menyentuh itu... Tanpa dedikasi dan pengorbanan mereka, dan tanpa teman-teman serta keluarga yang selalu mendampingi saya di setiap langkah, semua ini tak mungkin terjadi. Saya tidak bisa menyebut nama semua orang, tapi saya yakin kalian semua tahu. Kepercayaan dan dukungan kalian selalu menjadi pilar bagi saya, baik dalam suka maupun duka.

Terima kasih kepada semua penggemar yang telah mendukung saya, terutama penggemar Marseille - kalian membuat pertandingan terakhir saya menjadi momen yang tak terlupakan.

Sepak bola telah memberi saya segalanya. Hari ini, saya menutup lembaran ini dengan bangga, penuh rasa syukur, dan damai, serta menatap masa depan dengan penuh semangat. Terima kasih banyak dari lubuk hati saya yang terdalam.