Pada leg kedua semifinal Liga Champions antara Inter Milan dan Barcelona, Davide Fratesi mencetak gol kemenangan pada menit ke-99, membantu Inter Milan melaju ke final Liga Champions yang akan digelar di Munich.

Ini bukan pertama kalinya Fratesi yang berusia 25 tahun mengubah permainan di saat kritis. Intuisi, kemauan dan tekadnya selalu muncul ketika paling dibutuhkan. Setelah kemenangan dramatis itu, Fratesi mengakui bahwa ia memiliki firasat tentang malam ini.

Dalam wawancara pascapertandingan, Fratesi berkata: "Selama pemanasan, saya melihat pagar pengaman di belakang gawang, dan tiba-tiba sebuah pikiran muncul di benak saya: Mungkin sesuatu akan terjadi malam ini. Pertandingan ini terlalu luar biasa untuk dijelaskan dengan kata-kata."

"Setelah Munich, saya pikir saya tidak akan mengalami lonjakan emosi yang sama lagi, tetapi apa yang terjadi malam ini bahkan lebih mengejutkan. Saya harus berterima kasih kepada para fisioterapis, kami bekerja keras untuk membantu saya keluar dari sana. Saya beruntung bisa bertahan sampai akhir."

Saat kedudukan imbang 3-3, Fratesi terus menyemangati rekan setimnya di bangku cadangan: "Saya terus memberi tahu Marcus bahwa kami akan menang. Saat giliran saya bermain, saya merasa seperti telah berlari di lapangan sepanjang pertandingan, karena kami tidak pernah berhenti memperhatikan permainan dari awal hingga akhir."

Fratesi menegaskan, gol tersebut bukan terjadi begitu saja, melainkan hasil kerja keras jangka panjang. "Kami telah berlatih dan berjuang sejak September dan ini adalah tim yang luar biasa," kata Fratesi. "Kadang-kadang kita harus percaya bahwa ada seseorang yang sedang mengawasi dari langit dan malam-malam seperti ini akan selalu terukir dalam hidup kita."