Pada putaran ketiga Grup B Piala Dunia Antarklub 2025, Atletico Madrid berhasil mengalahkan Botafogo dengan skor 1-0 lewat gol Griezmann pada babak kedua, namun tetap gagal melaju ke babak 16 besar. Diego Simeone mengaku kecewa karena tidak bisa melaju ke babak selanjutnya, tetapi tetap bangga dengan usaha yang dilakukan para pemain.

Pada menit ke-45 pertandingan, Alvarez ditendang oleh lawan saat mencoba merebut bola di area penalti. Setelah melihat VAR, wasit memastikan tidak ada penalti yang diberikan.

Pada menit ke-87 babak kedua, Alvarez melakukan umpan segitiga dari kotak penalti, Griezmann menerima bola dan mendorong bola ke gawang, membantu Atletico Madrid unggul 1-0.

Atletico Madrid akhirnya menang 1-0 atas Botafogo. Meski memiliki 6 poin yang sama dengan Paris Saint-Germain, peringkat pertama Grup B, Atletico Madrid berada di peringkat ketiga karena kalah selisih gol dan gagal melaju ke babak 16 besar Piala Dunia Antarklub.

Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone mengatakan dalam sebuah wawancara setelah pertandingan, "Kami merasa frustrasi karena gagal melaju. Kami memperoleh 6 poin di babak penyisihan grup, yang tidak buruk, tetapi kami mengalami pukulan di pertandingan sebelumnya melawan Paris Saint-Germain. Hampir setiap penalti dalam pertandingan itu merugikan kami."

"Kami juga memiliki peluang untuk unggul di laga kandang, tetapi wasit meninjau proses penyerangan dan tidak memberikan penalti yang seharusnya diberikan. Situasi ini kembali terulang."

Diego Simeone berkata, "Kami tenang dan tahu betul apa yang perlu ditingkatkan tim. Pengalaman ini dapat membantu kami berkembang. Saya bangga dengan usaha para pemain. Kami telah memberikan segalanya. Kami memenangkan dua dari tiga pertandingan, tetapi sayangnya, kami tetap tersingkir."

"Saya tidak akan membahasnya lebih lanjut dan memberi selamat kepada lawan karena mereka bermain dengan baik dan menunjukkan keberanian yang murni. Mereka bertahan sebagaimana mestinya dan hanya dengan melakukan itu mereka dapat memiliki peluang lebih besar untuk menang."