Setelah Jamaika kehilangan kesempatan untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026, Stephen McClaren mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih kepala tim nasional.

McClaren yang berusia 64 tahun resmi memimpin tim nasional Jamaika pada Juli 2024, mengemban tanggung jawab berat memimpin tim lolos ke Piala Dunia 2026. Namun, setelah 90 menit pertandingan yang sengit, Jamaika bermain imbang 0-0 dengan Curaçao di babak keenam babak ketiga kualifikasi CONCACAF untuk Piala Dunia FIFA 2026.

Setelah pertandingan ini, Jamaika finis di posisi kedua Grup B, hanya terpaut satu poin dari pemuncak klasemen, dan gagal lolos langsung ke Piala Dunia AS-Meksiko 2026. Pada tahap ini, mereka hanya dapat bersaing untuk memperebutkan dua tempat final Piala Dunia terakhir melalui babak playoff antarbenua.

Setelah pertandingan, McClaren secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dalam konferensi pers. Ia menyatakan dengan jujur, "Saya tahu semua orang sama kecewanya dengan kami. Saya ingin berterima kasih kepada para penggemar atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan di sepanjang masa-masa sulit tim. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, saya yakin Jamaika akan meraih kesuksesan di bulan Maret."

Saya juga ingin berterima kasih kepada Federasi Sepak Bola Jamaika (JFF) atas dukungan mereka, terutama Bapak Speed – yang telah membawa saya ke sini 18 bulan yang lalu. Saya telah bekerja sama dengan beliau selama beberapa bulan terakhir. Saya sangat berterima kasih kepada beliau dan presiden atas dukungan mereka yang berkelanjutan kepada saya dan tim saya.

Saya selalu percaya bahwa kepemimpinan adalah sebuah pengabdian. Malam ini, saya pikir cara terbaik yang bisa saya lakukan untuk tim adalah dengan minggir dan membiarkan orang lain memimpin. Saya yakin mereka akan sukses di bulan Maret dan seterusnya. Ada banyak sekali bakat dan kemampuan di pulau ini dan di antara komunitas di luar negeri; kesuksesan hanyalah masalah waktu.

Terima kasih, Jamaika. Saya merasa sangat terhormat melatih tim nasional Jamaika dan akan selalu berterima kasih. Rasa hormat dan cinta saya untuk kalian semua, dan saya berharap dapat bertemu kalian lagi di Piala Dunia. Terima kasih banyak.

McClaren kemudian menegaskan kembali dalam sebuah pernyataan: "Melatih Jamaika merupakan salah satu pengalaman paling berharga dalam karier saya. Namun, sepak bola adalah olahraga yang berorientasi pada hasil, dan malam ini kami gagal mencapai tujuan kami untuk lolos dari babak penyisihan grup."

Sebagai seorang pemimpin, saya harus maju dan bertanggung jawab untuk membuat keputusan terbaik bagi masa depan tim. Setelah mempertimbangkan dengan saksama dan menilai secara jujur situasi terkini serta arah masa depan, saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pelatih kepala tim nasional Jamaika.

Sebelum menangani Jamaika, McClaren pernah menjabat sebagai manajer tim utama Manchester United selama dua tahun. Ia juga menangani Middlesbrough, tim nasional Inggris, Twente, Wolfsburg, Nottingham Forest, Derby County, Newcastle United, dan Queens Park Rangers, di antara klub-klub lainnya, dengan rekor keseluruhan 301 kemenangan, 152 seri, dan 218 kekalahan.