LeBron James adalah kandidat MVP tertua dalam sejarah NBA
2025-05-23 05:29
Di usianya yang ke 40, dia masih berada di puncak liga. LeBron James menulis ulang sejarah NBA-nya sendiri dengan cara yang hampir legendaris. Dalam salah satu musim paling menantang dalam kariernya, bintang Los Angeles Lakers itu masih berhasil memaksakan diri masuk ke dalam perlombaan MVP, menjadi pemain tertua dalam sejarah liga yang menerima suara MVP.
Dalam prosesnya, James melampaui legenda basket Michael Jordan, yang menempati peringkat ke-13 dalam daftar MVP pada usia 39 tahun dan tiga bulan saat ia bermain untuk Wizards pada musim 2001-02. Sekarang, James telah berhasil memenangkan suara di usianya yang ke-40 dan akhirnya menduduki peringkat keenam, sekali lagi memecahkan persepsi konvensional dunia luar tentang usia dan puncak.
James juga baru-baru ini mengakui bahwa karier bermainnya telah memasuki hitungan mundur. Tubuhnya tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya dalam konfrontasi intensitas tinggi, dan ia sering diganggu cedera pada paruh akhir musim. Lakers mengalami kesulitan dalam perebutan posisi playoff musim ini dan gagal memberikan tekanan yang meyakinkan.
Meskipun demikian, James tetap menampilkan penampilan yang mengagumkan: rata-rata mencetak 24,4 poin, 7,8 rebound, 8,2 assist per game, dan persentase tembakan sebesar 51,3%. Data yang komprehensif menunjukkan bahwa ia masih mahakuasa di pengadilan.
Yang lebih penting lagi adalah James bukan hanya kandidat MVP tertua dalam sejarah NBA, ia juga memegang rekor sebagai orang termuda yang terpilih dalam daftar MVP. Bahkan pada tahun 2004, saat ia baru berusia 19 tahun, ia pertama kali masuk dalam daftar tersebut, menjadi pemain pertama dalam sejarah yang memiliki suara MVP di masa "remaja"-nya.
Dalam pemilihan MVP musim ini, pemenang akhirnya adalah pemain bertahan Oklahoma City Thunder Shai Gilgeous-Alexander. Penampilannya yang menyeluruh di musim reguler melampaui Nikola Jokic dan Giannis Antetokounmpo, dan ia sukses memenangkan trofi MVP pertama dalam kariernya. Saat ini, Alexander memimpin Thunder ke Final Wilayah Barat, menghadapi Minnesota Timberwolves yang sedang dalam performa terbaiknya, dalam upaya untuk memenangkan kejuaraan pertamanya dan timnya.
Related News