Pada 23 Juli, Damian Lillard resmi kembali ke Portland Trail Blazers. Setelah berpisah dengan Milwaukee Bucks, guard NBA All-Star sembilan kali berusia 35 tahun ini menandatangani kontrak baru berdurasi tiga tahun senilai $45 juta, menandai dimulainya kembali hubungannya dengan Trail Blazers.

Lillard duduk di samping pelatih kepala Billups dan manajer umum Joe Cronin pada konferensi pers , dengan tulisan " Akar-akar ini tertanam kuat di tanah ini " terpampang di layar latar belakang. Ia berkata: " Ini bukan keputusan yang sulit, karena rasanya tidak pernah benar untuk pergi. " Dua tahun lalu, Lillard meminta pertukaran pemain dan akhirnya pergi ke Bucks, tetapi diputus kontraknya oleh tim setelah mengalami robekan tendon Achilles.

Meskipun tidak bisa langsung kembali ke lapangan, Lillard tidak menurunkan ekspektasinya. Reaksi pertamanya saat cedera bukanlah rasa takut atau frustrasi, melainkan tekad untuk kembali dengan sikap tegas yang sama.

Lillard mengakui dalam konferensi pers bahwa perselisihan sebelumnya sebagian besar disebabkan oleh kesalahpahaman dan kurangnya komunikasi. " Sebelum pergi, memang ada banyak kesalahpahaman dan miskomunikasi ... Joe dan saya tidak pernah duduk bersama untuk membicarakan hal-hal ini, yang merupakan sebuah kesalahan. " Ia mengatakan bahwa bahkan sebelum Cronin menjadi manajer umum, hubungan antara keduanya selalu baik.

Bahkan, sejak kembali ke Portland mewakili Bucks, Lillard berinisiatif menyapa Cronin dan Ketua Jody Allen untuk mengungkapkan rasa hormatnya. Cronin mengenang bahwa setelah berita pertukaran pemain itu tersebar, seorang mantan pemain Trail Blazers langsung mengirim pesan teks: " Akhirnya semuanya kembali normal. "

Saat Lillard kembali ke titik awal mengenakan seragam Blazers yang familiar, kisah yang pernah terputus oleh kesalahpahaman dan perpisahan ini membuka babak baru. Baik para penggemar, tim, maupun Lillard sendiri, mereka semua memahami bahwa ini bukan hanya penandatanganan kontrak, tetapi juga kembalinya rasa memiliki.