Gelandang Tottenham Hotspur Maddison baru-baru ini berbicara tentang kapten Son Heung-min dalam sebuah wawancara dan memuji bintang itu sebagai salah satu orang terbaik yang pernah ditemuinya.

Pada musim Liga Primer 2024/25, Tottenham Hotspur belum mampu meraih performa yang stabil sehingga menjuarai Liga Europa UEFA menjadi penebusan terakhir bagi "Si Bunga Bakung Putih".

Pada final Liga Europa sebelumnya, Brennan Johnson memanfaatkan kesempatan dalam keributan itu dan mencetak gol melawan Manchester United. Pada akhirnya, Tottenham Hotspur berhasil mengalahkan Manchester United dengan skor 1-0 di Stadion San Mamés, sukses mengangkat trofi, dan juga lolos ke Liga Champions, mengakhiri musim sulit ini dengan sempurna.

Patut disebutkan bahwa Son Heung-min, yang bermain untuk Tottenham Hotspur selama 10 tahun, tidak hanya memenangkan kejuaraan pertamanya, tetapi juga menjadi kapten Asia pertama yang memimpin tim memenangkan kejuaraan Eropa.

Selain itu, adegan Maddison yang berusia 28 tahun memeluk Son Heung-min di lapangan juga menjadi momen klasik kemenangan ini.

Madison berkata, "Kami mengalami momen yang spesial dan mengharukan di lapangan. Saya katakan kepadanya betapa saya mencintainya dan menghormati semua yang ia wakili, dan biarkan ia menikmatinya. Ia adalah salah satu orang terbaik yang pernah saya temui dalam hidup saya. Saya benar-benar mencintainya. Melihatnya mengangkat trofi di Bilbao adalah momen yang luar biasa."

"Ini adalah klub yang dicintainya, dia sudah di sini selama 10 tahun. Melihatnya mewujudkan mimpinya dan berbagi momen itu dengannya, itu lebih dari sekadar pekerjaan, itu adalah hidup kami. Sebagai manusia, Anda tidak bisa mengharapkan orang yang lebih baik.

Memuji keyakinan pelatih dalam membantu tim sukses

Madison juga menekankan, "Dia sopan kepada semua orang dan selalu memperlakukan keluarga saya dengan hangat setiap kali bertemu mereka, begitu pula dengan anak-anak saya. Dia orang yang luar biasa dan saya sangat bahagia untuknya."

Selain itu, meski sukses membawa tim mengakhiri paceklik gelar selama 17 tahun, masa depan pelatih Postecoglou di Tottenham Hotspur masih menyedot perhatian media dan dunia luar.

Ketika berbicara tentang pelatih Postecoglu, Madison berkata, "Postecoglu benar-benar luar biasa. Responsnya sebelumnya adalah momen serangan balik yang klasik dan paling dahsyat. Keunggulan terbesarnya adalah keyakinannya yang kuat pada filosofi kepelatihannya, dan keyakinan ini juga telah diwariskan kepada kami dan membawa kami ke arena Eropa."

"Beberapa manajer dan klub bisa bertahun-tahun tanpa memenangkan trofi, lihat saja Tottenham Hotspur dan dia adalah manajer yang sukses dari waktu ke waktu.