Marco Silva menyatakan bahwa jika Fulham tidak bisa menang seperti yang mereka lakukan melawan Crystal Palace, maka tim harus memastikan mereka tidak kebobolan. Di Craven Cottage, Fulham secara keseluruhan lebih proaktif, tetapi frustrasi dengan keputusan offside VAR yang sangat halus, mereka kemudian kebobolan gol kemenangan di menit ke-87 dari tendangan sudut, gol oleh Mark Guieis, dan menderita kekalahan yang memilukan.  

Setelah pertandingan, Marco Silva berkata: "Kami tahu Crystal Palace akan menggunakan taktik ini dalam pertandingan; mereka mencoba menutup semua pertahanan hampir sepanjang waktu. Lima pemain mundur ke garis pertahanan, empat penyerang maju, dan terkadang Jean-Philippe Mateta akan turun sangat dalam untuk mencoba membendung serangan kami."  

Kami tahu ini akan menjadi pertandingan yang membutuhkan kesabaran, tetapi juga sangat penting untuk mempertahankan tempo penguasaan bola yang cepat. Inilah salah satu alasan mengapa kami terkadang tidak dapat menemukan solusi yang lebih baik, dan terkadang tempo penguasaan bola kami di lini belakang lebih lambat dari yang seharusnya.  

Meski begitu, saya rasa kami benar-benar dominan dalam pertandingan. Tentu saja, terkadang keunggulan itu mungkin tidak terlihat dari jumlah peluang, tetapi kami menciptakan banyak peluang mencetak gol. Kami memulai dengan baik, dan dua atau tiga tendangan sudut pertama cukup mengancam. Emil memiliki peluang ke gawang, tetapi berhasil ditepis lawan, dan Kenny juga memiliki peluang bagus.  

Lalu, ketika lawan mencetak gol, mereka tidak melakukan gerakan khusus, tetapi tetap berhasil mencetak gol indah. Reaksi kami sangat cepat, dan Emil memiliki peluang fantastis untuk menyamakan kedudukan, tetapi ditepis Henderson. Kemudian, tim mencetak gol melalui kombinasi brilian di lini tengah, dan tembakan Harry Wilson sangat luar biasa.  

Saya sangat yakin bahwa saat itu, kami sepenuhnya pantas menyamakan kedudukan karena kami terus berusaha menciptakan peluang, bahkan melawan tim dengan formasi kompak dan pertahanan yang dalam. Selama jeda babak pertama, kami berdiskusi dan membahas penyesuaian yang perlu kami lakukan dengan dan tanpa bola. Yang terpenting, kami perlu memulai pertandingan dengan lebih banyak energi, mendorong serangan ke depan lebih cepat, dan tidak memberi lawan kesempatan untuk cepat-cepat mengatur serangan dari belakang.  

Kami memulai dengan baik, itu fakta. Kami mencetak gol, tetapi dianulir, yang sangat membuat frustrasi tim. Mungkin Chukwueze berada di bawah tekanan yang sangat besar, itulah kenyataan pahit dari pertandingan ini. Sulit bagi kami karena sebuah gol hebat dianulir. Kami mempertahankan penguasaan bola, tetapi kami tidak menunjukkan intensitas dan energi yang sama seperti di pertandingan terakhir, menciptakan banyak peluang menyerang dari satu sisi ke sisi lain.  

Saya pikir salah satu alasannya adalah kami seharusnya meningkatkan kecepatan umpan dari lini belakang agar bola bisa masuk ke area serang lebih cepat. Tapi kami tidak melakukannya, dan akibatnya pertandingan menjadi sangat berimbang. Lawan selalu menunggu peluang mereka dan mencoba memanfaatkan kesalahan kami. Begitulah dalam pertandingan seperti ini; jika kami tidak bisa menang, kami tidak boleh kalah dengan cara seperti itu.  

Terkadang, kami harus tangguh dan terus berjuang untuk menang. Saya pikir tim sudah bekerja keras, tetapi di saat yang sama, kami perlu tetap fokus dan terorganisir, serta tangguh di setiap momen pertandingan, karena ini krusial untuk meraih hasil yang baik pada akhirnya. Secara keseluruhan, kami tidak bisa menerima kebobolan gol itu di menit-menit akhir pertandingan.