NBA secara resmi mengumumkan pada hari Rabu bahwa pemain bertahan Oklahoma City Thunder Shai Gilgeous-Alexander dinobatkan sebagai MVP musim reguler 2024/25.

Ini adalah pertama kalinya Alexander memenangkan kehormatan ini dalam kariernya. Pemain berusia 26 tahun ini telah menjadi kandidat kuat MVP di dua musim terakhir dan menempati posisi kedua dalam pemungutan suara musim lalu.

Menurut hasil pemungutan suara yang dirilis liga, Alexander menerima total 71 suara tempat pertama dan 29 suara tempat kedua (913 poin), menang dengan keunggulan telak. Center Denver Nuggets Nikola Jokic berada di peringkat kedua dengan 29 suara tempat pertama dan 71 suara tempat kedua (787 poin), sementara penyerang Milwaukee Bucks Giannis Antetokounmpo berada di peringkat ketiga dengan 88 suara tempat ketiga, sembilan suara tempat keempat, dan tiga suara tempat kelima (470 poin).

Alexander juga menjadi pemain Kanada kedua dalam sejarah yang memenangkan MVP setelah Steve Nash. Ia juga merupakan pemenang MVP ketiga dalam sejarah Thunder, dua yang pertama adalah Kevin Durant (2013/14) dan Russell Westbrook (2016/17).

Pada musim reguler musim ini, Alexander bermain total 76 kali untuk Thunder, dengan rata-rata 32,7 poin, 5,0 rebound, 6,4 assist, 1,7 steal, dan 1,0 blok dalam 34,1 menit per pertandingan. Persentase tembakannya 51,9%, persentase tembakan tiga angkanya 37,5%, dan persentase lemparan bebasnya 89,8%. Banyak dari statistik ini yang mencapai titik tertinggi dalam karier. Di bawah kepemimpinannya, Thunder menduduki puncak liga dengan rekor 68 kemenangan dan 14 kekalahan, menyamai rekor musim tunggal terbaik keenam dalam sejarah NBA.

Menurut statistik, rata-rata skor bersih Thunder per pertandingan musim ini mencapai 12,9 poin, yang menjadikannya rekor skor bersih rata-rata satu musim tertinggi di NBA.

Dalam hal penghargaan pribadi, Alexander terpilih menjadi tim All-Star untuk tahun ketiga berturut-turut di musim ini, dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Bulan Ini Wilayah Barat tiga kali, memenangkan gelar Pemain Terbaik Minggu Ini dua kali, dan memimpin tim ke final Piala NBA. Meskipun Thunder akhirnya kalah dari Bucks dan finis kedua, Alexander tetap terpilih sebagai tim terbaik turnamen atas penampilannya yang luar biasa.