Tony Parker mengungkapkan dalam wawancara dengan L'Equipe pada hari Kamis bahwa tujuannya adalah menjadi pelatih kepala NBA.

"Impian saya adalah melatih di NBA," ujar Parker. Ia juga menjelaskan bahwa keputusannya berawal dari percakapan dengan Gregg Popovich: "Ketika saya melangkah ke lapangan, saya teringat saat menjalankan kamp basket di Fecamp. Oktober lalu, setelah percakapan pertama saya dengan Popovich, saya merasakan keinginan yang kuat. Saya meminta sarannya, dan Spurs membuka pintu bagi saya pada bulan Januari, Februari, dan Maret, yang memungkinkan saya mengamati tim selama tujuh hingga 10 hari."

Parker telah mulai mempersiapkan diri untuk mencapai tujuannya melatih tim NBA. L'Equipe mengetahui bahwa ia baru-baru ini melatih tim muda U-15 di Akademi Tony Parker untuk mendapatkan pengalaman praktis.

Didorong oleh Zinedine Zidane dan Thierry Henry, Parker memutuskan untuk mengambil DES (Diploma Kepelatihan), kualifikasi kepelatihan tingkat tertinggi di Prancis. Ia mengatakan kepada L'Equipe: "Sebenarnya, kualifikasi ini bukan persyaratan untuk melatih di NBA. Namun, saya berpikir, 'Mengapa tidak kembali ke kelas?' Tahun ini, saya akan mengambil DES. Saya berharap bisa lulus di bulan Mei dan mulai melatih."

Parker, 43, secara luas dianggap sebagai salah satu pemain terhebat dalam sejarah bola basket Prancis dan pemain legendaris San Antonio Spurs. Ia membentuk "Tiga Besar Spurs" bersama Tim Duncan dan Manu Ginobili di bawah asuhan Gregg Popovich, memenangkan empat kejuaraan NBA sebagai point guard utama (2003, 2005, 2007, 2014).

Parker juga memiliki penampilan luar biasa di tingkat tim nasional: pada tahun 2013, ia memimpin tim Prancis mengalahkan tim basket putra Spanyol dan memenangkan satu-satunya gelar Kejuaraan Eropa dalam kariernya.

Pada Juni 2019, Parker mengumumkan pengunduran dirinya dari NBA. Ia kemudian menjadi pemegang saham ASVEL dan menjabat sebagai ketua tim sejak 2014.