Real Sociedad secara resmi mengumumkan pada hari Kamis bahwa Imanol Alguacil, 53, akan mengundurkan diri sebagai pelatih kepala pada akhir musim ini. Keputusan itu dibuat atas inisiatif Alguacil sendiri dan telah dikomunikasikan secara resmi kepada klub.

Menurut Relevo dan laporan media lainnya, Alguacil baru-baru ini ragu-ragu antara memperbarui kontraknya dan pergi. Pemicu yang mendorongnya untuk membatalkan perpanjangan kontrak adalah karena Real Sociedad belum memenangkan tiga pertandingan liga berturut-turut baru-baru ini: setelah kalah 0-1 dari Alaves kemarin, Alguacil yakin bahwa siklus kepelatihannya telah berakhir dan dia tidak mau menjadi penghalang bagi perkembangan tim. Ia juga berharap dapat mengucapkan selamat tinggal kepada klub dengan cara yang bermartabat, sehingga dapat menjaga ikatan emosional dan reputasi pribadi yang telah terjalin antara kedua belah pihak selama bertahun-tahun.

Sikap negatif Real Sociedad dalam menyikapi bertahan atau hengkangnya Alguacil juga mempercepat keputusannya untuk hengkang sampai batas tertentu. Relevo menunjukkan bahwa Alguacil bukanlah pilihan pertama Real Sociedad sebagai pelatih, meskipun mereka telah menawarinya perpanjangan kontrak. Faktanya, manajemen klub lebih suka memasukkan Xabi Alonso, tetapi tetap mempertahankan struktur yang ada karena tekanan untuk mencapai hasil.

Kepergian Alguacil menandai berakhirnya sebuah era di Real Sociedad. Sebagai produk pelatihan pemuda Real Sociedad, Alguacil bermain untuk Tentara Biru dan Putih selama delapan tahun sebagai pemain, selama waktu itu ia tampil 130 kali, mencetak 7 gol dan memberikan 1 assist. Setelah pensiun, ia kembali ke Real Sociedad untuk bekerja di pelatihan pemain muda, dan pada Desember 2018 ia menggantikan Asier Garitano sebagai pelatih kepala tim utama.

Setelah enam setengah musim melatih Real Sociedad, Alguacil menjadi manajer terlama kedua di La Liga. Selama masa jabatan Alguacil, Real Sociedad mencapai rekor 152 kemenangan, 81 seri dan 92 kekalahan, lolos ke kompetisi Eropa selama lima tahun berturut-turut, dan memenangkan Piala Raja lagi pada musim 2019/20 setelah 34 tahun.

Namun, Real Sociedad gagal melanjutkan performa stabilnya seperti tahun-tahun sebelumnya karena kehilangan banyak pemain kunci musim ini. Pada putaran ke-33 La Liga, mereka berada di peringkat ke-10 La Liga dengan 12 kemenangan, 6 seri dan 15 kekalahan, mengumpulkan 42 poin, dan prospek mereka di kompetisi Eropa sangat genting. Sedangkan untuk kompetisi piala, Real Sociedad pertama kali dikalahkan 5-2 oleh Manchester United dan terhenti di babak 16 besar Liga Europa, kemudian kalah dari Real Madrid dengan agregat 4-5 di semifinal Copa del Rey pada 1 April.