Meski berhasil membawa tim menjuarai Liga Europa dan mengakhiri paceklik gelar Tottenham selama 17 tahun, pelatih Angel Postecoglou tetap tak luput dari nasib pemecatan. Tottenham resmi mengumumkan bahwa ia telah diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih kepala.

Kejayaan perang Eropa tak mampu menutupi kesuraman di Liga Primer. Tottenham mengalami rekor Liga Primer terburuk sepanjang sejarah tim pada musim 2024-25, yakni di peringkat ke-17 dengan 38 poin dan nyaris terdegradasi. Mereka menderita total 22 kekalahan sepanjang tahun, mencetak rekor baru untuk kekalahan tim dalam satu musim.

Dewan direksi Tottenham mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa meskipun ia membawa "kejayaan bersejarah" bagi klub dan menjadi pelatih ketiga yang memenangkan Piala Eropa setelah pelatih legendaris Bill Nicholson dan Keith Birkinshaw, mereka "tidak boleh membiarkan emosi memengaruhi penilaian mereka" dan keputusan untuk memecat Postecoglou adalah "keputusan bulat dewan direksi."

Pada saat yang sama, cedera yang sering terjadi juga menjadi faktor penting dalam perjuangan Tottenham musim ini. Banyak pemain utama termasuk Christian Romero, Van der Ven, Udoki, kiper Vicario telah mengalami banyak cedera, yang secara serius melemahkan kedalaman susunan pemain.

Kendati demikian, Postecoglou mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia "bangga" dengan rekam jejak kepelatihannya dan yakin bahwa ia telah "menyelesaikan tugas yang menurut banyak orang mustahil."

Tottenham Hotspur juga mengeluarkan pernyataan terima kasih kepada Postecoglou atas kontribusinya selama dua tahun menjabat.