Boston Celtics hari ini resmi mengumumkan penandatanganan kontrak dua arah dengan center asal Inggris, Amari Williams. Sebagaimana lazimnya tim, ketentuan spesifik kontrak tersebut tidak diungkapkan.

Williams, 23 tahun, dipilih oleh Boston Celtics dengan pilihan ke-46 dalam Draft NBA 2025. Dengan tinggi sekitar 2 meter dan berat 113 kg, ia bermain untuk Universitas Drexel dan Universitas Kentucky di perguruan tinggi.

Williams memainkan total 141 pertandingan untuk Universitas Drexel dan Universitas Kentucky, menjadi starter dalam 115 pertandingan, dengan rata-rata 10,4 poin, 7,4 rebound, 2,0 assist, dan 1,6 blok per pertandingan serta akurasi tembakan 52,9%.

Pada musim 2024-25, Williams bermain selama satu musim di University of Kentucky, menjadi starter di semua 36 pertandingan tim dan menunjukkan kemampuan bermainnya yang serba bisa. Ia mencatatkan rata-rata 10,9 poin, 8,5 rebound, 3,2 assist, dan 1,2 blok per pertandingan. Ia tidak hanya memimpin tim dengan 306 rebound dan persentase tembakan 56,1%, tetapi juga mencatatkan 115 assist, yang menjadikannya pemain dengan perolehan tertinggi di tim.

Angka ini juga memecahkan rekor sejarah Universitas Kentucky, dan Williams menjadi pemain setinggi 2,2 meter pertama yang mencatatkan lebih dari 100 assist dalam satu musim. Yang lebih patut dipuji, ia menjadi pemain kedua dalam sejarah SEC (Southeastern Conference) yang mencetak setidaknya 375 poin, 300 rebound, 100 assist, 40 blok, dan 20 steal dalam satu musim.

Sebelum ini, Williams menghabiskan empat musim yang gemilang di Universitas Drexel, di mana ia dinobatkan sebagai Pemain Bertahan Terbaik Tahun Ini oleh Colonial Athletic Association (CAA) sebanyak tiga kali (2021-22, 2022-23, 2023-24) dan dua kali terpilih menjadi Tim Utama All-Conference (2022-23, 2023-24), yang menunjukkan dominasinya yang luar biasa dalam bertahan.

Williams, pemain asli Inggris, akan memberikan kontribusi berharga bagi Boston Celtics dalam hal kedalaman dan energi pertahanan. Melalui kontrak dua arah, ia akan dapat secara fleksibel berpindah antara NBA dan Liga Pengembangan, secara bertahap beradaptasi dengan ritme arena profesional.