Setelah kalah dari Paris Saint-Germain di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, pelatih Real Madrid Xabi Alonso mengakui bahwa meskipun kekalahan itu menyakitkan, kekalahan itu juga memberikan pengalaman berharga bagi masa depan tim.

Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Alonso mengatakan: "Sepuluh menit pertama pertandingan sangat sulit bagi kami. Paris Saint-Germain adalah tim yang matang dan telah bermain selama bertahun-tahun, dan kami baru saja memasuki babak baru."

"Kami tidak mampu memberikan komitmen penuh di lapangan dan mengalami dua pukulan telak berturut-turut, yang benar-benar mengganggu ritme permainan. Kekalahan gol ketiga menjelang akhir babak pertama merupakan pukulan telak."

Meskipun Real Madrid bermain pasif di lapangan, Alonso tidak mengaitkan kekalahan itu dengan kurangnya keberanian, melainkan melihat masalah yang lebih dalam: "Bukan berarti Anda ingin bermain lebih berani, dan performanya pasti akan lebih baik. Kami perlu menenangkan pikiran dan menemukan ritme. Inilah proses yang dibutuhkan untuk berkembang."

Mengenai posisi tim saat ini, Alonso berkata terus terang: "Penampilan hari ini memang kurang baik. Kami terhenti di semifinal. Ini kenyataan dan menyakitkan. Tapi saya lebih khawatir tentang ruang untuk perbaikan daripada jarak antara kami dan Paris Saint-Germain."

Kami akan mengambil pengalaman positif dari Piala Dunia Antarklub ini dan belajar dari kesalahan kami. Selama kami tidak mengulangi kesalahan yang sama, hasilnya akan sepadan. Pertandingan ini membuat saya lebih menyadari kondisi tim saat ini dan area yang perlu ditingkatkan.

"Kami akan menyambut kembali beberapa pemain yang cedera musim depan dan melakukan beberapa penyesuaian. Ini bukan akhir, melainkan awal dari peletakan fondasi untuk musim yang baru."

Alonso menekankan bahwa tujuannya adalah untuk membangun tim yang bertarung secara keseluruhan dan semua orang berpartisipasi, dan menggunakan ini sebagai cetak biru untuk maju ke tingkat kompetisi yang lebih tinggi.