Inter Milan akan menghadapi Urawa Red Diamonds dari Jepang di Stadion Lumen pada putaran kedua Grup E Piala Dunia Antarklub FIFA. Kifu mengatakan, ia tidak akan menghapus sistem taktik yang sudah dibangun timnya dalam kurun waktu lama, dan ia juga berharap dapat membangun tim yang mampu mengendalikan tempo permainan.

Setelah Lautaro mencetak gol, Inter Milan berhasil menyamakan kedudukan dengan Monterrey 1-1 pada babak pertama penyisihan grup. Saat ini, Inter Milan berada di peringkat ketiga klasemen Grup E yang berarti Inter Milan harus mengalahkan Urawa Red Diamonds untuk bisa lolos ke babak selanjutnya.

Pelatih Inter Milan Chivu mengatakan, "Kita harus ingat bahwa tim telah melalui musim yang sulit selama 9 bulan. Untuk bermain bagus dalam pertandingan seperti itu, kita harus mengerahkan energi yang tepat. Urawa Red Diamonds adalah tim yang sangat terorganisir dalam hal teknologi dan taktik, dan juga menggabungkan elemen Eropa dan Amerika Selatan. Ini akan menjadi pertandingan yang sulit, seperti pertandingan sebelumnya."

"Mengingat hasil pertandingan pertama, pertandingan kedua grup menjadi sangat penting dan kami harus menang untuk lolos. Saya selalu menyukai sepak bola Jepang. Mereka sangat ketat dalam taktik dan Urawa Red Diamonds juga sangat solid secara teknis. Saya sangat mengagumi Gustafsson. Ia memiliki kebugaran fisik dan keterampilan yang sangat baik."

Kifu juga mengatakan, "Ini bukan kamp pelatihan musim panas. Kami tidak bisa begitu saja menggoyahkan sistem yang diandalkan tim. Sistem ini dibangun dengan dukungan pemain berpengalaman dan telah menghasilkan banyak hasil. Itu tergantung bagaimana Anda melihatnya, termasuk bagaimana mendefinisikan gelandang dan bagaimana melihat pemain yang menemukan ruang di lapangan."

"Pelatihan di Los Angeles sangat hebat. Kami berlatih dengan baik di fasilitas-fasilitas di University of California. Setelah tiba di Seattle, kami juga menyelesaikan pelatihan di lapangan pelatihan kelas satu. Meskipun cuacanya lebih dingin, itu tidak masalah. Kami di sini untuk berkompetisi."

Selain itu, Kifu juga mengatakan, "Kami semua ingin melihat tim yang mampu mengendalikan permainan, menunjukkan keterampilan, dan memiliki kemampuan untuk mengendalikan ritme permainan serta menemukan solusi. Ini adalah impian semua pelatih dan tujuan yang sedang kami kejar. Kami tahu bahwa ini membutuhkan waktu. Meskipun waktunya tidak banyak, kami akan terus bekerja keras."