Robinson bergabung dengan Pistons untuk memulai perjalanan baru
2025-07-23 05:57
Pada 23 Juli , Duncan Robinson yang berusia 31 tahun bergabung dengan Detroit Pistons dengan kontrak tiga tahun senilai $48 juta dan menjadi salah satu veteran paling penting di tim muda ini. Duncan Robinson telah bermain di NBA selama delapan musim, memiliki persentase tembakan tiga angka hampir 40%, dan berpengalaman di babak final.
Duncan Robinson mengakui bahwa ia cemas dengan masa bermainnya yang tidak stabil di SMA. Bahkan setelah ia memantapkan dirinya di NBA dan memenangkan kontrak bernilai jutaan dolar, rasa tidak aman itu belum hilang. Baginya, keraguan diri ini merupakan kekuatan pendorong yang mendorongnya untuk terus mengejar tujuan yang lebih tinggi. " Saya selalu bertanya pada diri sendiri: ' Apakah saya cukup baik? '" kata Robinson. Ia sangat yakin bahwa yang benar-benar mendefinisikan dirinya bukanlah label dari dunia luar, melainkan kerja keras dan kegigihannya setiap hari.
Keyakinan inilah yang menjadi salah satu alasan Detroit Pistons memilihnya. Presiden operasi bola basket tim, Trajan Langdon, merekrutnya melalui pertukaran pemain, dengan melepas penyerang Italia, Simone Fontecchio. Di tim dengan rata-rata usia hanya 24,6 tahun ini, Robinson adalah pemain tertua kedua setelah Tobias Harris. Ia, Harris, dan Caris LeVert berbagi peran sebagai pemimpin ruang ganti dan menggunakan pengalaman mereka sendiri untuk memengaruhi para pemain muda.
Bagi Pistons, signifikansi Robinson bukan hanya pada tembakan tiga angkanya. Ia memahami kehilangan menjadi pemain pengganti di bangku cadangan, dan juga telah merasakan kejayaan menjadi starter. Ia telah mengalami pasang surut musim ini, dan selalu menekankan pentingnya berlatih dan membangun ketahanan. Ia sangat yakin bahwa ketahanan terhadap tekanan psikologis, seperti halnya keterampilan bermain basket, dapat diperoleh melalui latihan dan pelatihan.
Kini, Duncan Robinson berada di titik awal baru dalam kariernya. Ia bukan lagi sekadar penembak tiga angka yang dianggap sebagai " kuda hitam " , melainkan seorang veteran yang memikul warisan dan kepemimpinan. Kini di Detroit, ia akan memimpin dengan pengalamannya, menjawab keraguan dengan tindakan, dan terus menulis babak baru kegigihannya di tim Pistons yang masih muda ini.
Related News