Hanya 18 menit setelah kalah 0-3 dari Chelsea, klub Liga Primer Nottingham Forest mengumumkan pemecatan pelatih kepala Anchi Postecoglu, mengakhiri karier kepelatihannya yang hanya berlangsung selama 40 hari.

Nottingham Forest mengatakan dalam pernyataan resmi: "Menyusul serangkaian hasil dan penampilan yang mengecewakan, Postecoglu telah diberhentikan dari tugasnya sebagai pelatih kepala dengan segera. Klub tidak akan memberikan komentar lebih lanjut saat ini."

Kekalahan ini menjadi titik terakhir yang mematahkan semangat juang tim. Performa tim belakangan ini memang lesu, tanpa kemenangan dalam beberapa putaran terakhir dan empat kekalahan beruntun. Pertahanan tim rapuh dan serangannya lemah, yang akhirnya mendorong manajemen untuk mengambil tindakan cepat.

Setelah pertandingan, kapten Ryan Yates mengakui dalam sebuah wawancara bahwa tim harus bertanggung jawab atas situasi saat ini: "Kami semua sangat kecewa dengan hasilnya. Semua orang harus bercermin dan merenung."

Hasil buruk ini tidak bisa sepenuhnya disalahkan pada pelatih; para pemain juga harus memikul tanggung jawab besar. Kami perlu kembali ke performa terbaik di tempat latihan dan meningkatkan detail-detail kecil, meskipun hanya 1%. Kami harus melakukannya.

Yates juga mengungkapkan bahwa Postecoglu masih pergi ke ruang ganti untuk berkomunikasi dengan para pemain sebelum dipecat: "Dia sangat kecewa seperti kami. Ketika saya kembali dari latihan tambahan, berita pemecatannya menyebar."

Sejujurnya, hal ini tidak mengejutkan mengingat serangkaian hasil buruk. Kami turut prihatin, tetapi kami juga tahu bahwa kami harus segera bangkit kembali. Apa pun keputusan klub selanjutnya, kami akan sepenuhnya mendukungnya.

Masa jabatan Postecoglu di Nottingham Forest berakhir tiba-tiba setelah hanya 40 hari, menjadikannya salah satu manajer dengan masa bakti terpendek di musim baru Liga Primer. Dengan Forest yang saat ini terpuruk di dasar klasemen, membangun kembali moral dalam waktu singkat merupakan tugas mendesak bagi klub.