Korea Times melaporkan pada hari Minggu, mengutip Pengadilan Distrik Pusat Seoul, bahwa sepasang suami istri di negara itu secara resmi didakwa karena diduga memeras Tottenham Hotspur dan kapten tim nasional Korea Selatan Son Heung-min dengan berpura-pura hamil.

Menurut laporan, Kantor Polisi Gangnam Seoul segera menangkap seorang wanita berusia 20-an bernama A dan seorang pria berusia 40-an bernama B, keduanya saat ini sedang menjalin hubungan, setelah menerima laporan dari agen Son Heung-min pada 16 Mei.

A didakwa melakukan pemerasan, sedangkan B didakwa melakukan percobaan pemerasan. Polisi juga telah menggeledah rumah pasangan tersebut, dan kedua tersangka telah ditangkap sambil menunggu persidangan.

Menurut keterangan polisi, Son Heung-min pernah berkencan dengan A, yang memperlihatkan foto USG palsu pada Juni 2024 dengan tuduhan menghamili Son Heung-min dan berhasil memeras pemain tersebut sebesar 300 juta won.

Saat itu, meski tahu itu palsu, Son Heung-min tetap setuju membiarkan agennya membayar uang pemerasan kepada A dengan harapan bisa lepas dari skandal itu karena ia khawatir akan menimbulkan masalah bagi dirinya, keluarganya, rekan satu tim, dan tim jika terbongkar.

Sebagai syarat, setelah menerima 300 juta won dari Son Heung-min, A sebenarnya telah menandatangani perjanjian kerahasiaan dengan agen pemain dan tim hukum tersebut.

Tak lama setelah kejadian itu, A putus dengan striker Tottenham Hotspur , bertemu B dan jatuh cinta.

Alhasil, setelah A secara pribadi memberi tahu B tentang "hasil luar biasa" yang diperolehnya dari "memeras" Son Heung-min, B tidak hanya tidak memberi contoh dengan melaporkan pacarnya, tetapi pada Maret 2025, ia memeras pemain tersebut sebesar 70 juta won tambahan dengan alasan "jika Anda tidak membayar kami, kami akan mengungkap kejadian tersebut."

Pada akhirnya, setelah tidak dapat lagi menanggung siksaan mental jangka panjang pasangan itu, agen tersebut akhirnya memberi tahu Son Heung-min dan keduanya memutuskan untuk melaporkan kasus tersebut secara resmi ke polisi.

Untuk menghindari risiko pasangan tersebut berkonspirasi untuk mencari orang lain untuk berkolusi, memalsukan lebih banyak bukti palsu, atau bahkan melarikan diri karena takut akan kejahatan, hakim ketua Pengadilan Distrik Pusat Seoul, Hakim Yoon Won-mook , dengan cepat menyetujui permohonan polisi untuk penangkapan A dan B setelah meninjau permohonan polisi untuk surat perintah penangkapan.

Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami secara tuntas apakah A dan B mendapat perintah untuk melakukan tindak pidana, serta mencegah media dan netizen untuk terlalu banyak berspekulasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya terkait kehidupan pribadi dan kasus kapten klub raksasa Liga Inggris tersebut.