The Guardian secara eksklusif melaporkan pada hari Jumat bahwa Everton telah menuai kritik karena secara sengaja mengeksploitasi celah hukum dalam Aturan Keuntungan dan Keberlanjutan (PSR) dengan mentransfer saham tim wanitanya ke perusahaan investasi yang berafiliasi dengan pemilik klub Amerika, Dan Friedkin.

Menurut laporan tersebut, Friedkin baru-baru ini mengajukan permohonan kepada UK Companies House untuk mentransfer semua saham di tim wanita dan bekas stadion kandang klub, Goodison Park, ke perusahaan investasinya, Roundhouse Capital.

Friedkin berhasil mengakuisisi Everton Desember lalu dan mengumumkan bahwa tim putra akan pindah ke stadion baru mereka, Stadion Hill Dickinson, di Bramley-Moore Dock musim panas ini. Ia kemudian segera memperoleh hak atas tanah di Goodison Park yang sudah ada.

Beberapa bulan yang lalu, mereka mengumumkan bahwa Goodison Park akan menjadi kandang baru tim wanita setelah direnovasi untuk memenuhi peraturan Liga Super Wanita.

Sementara Friedkin secara terbuka menyatakan bahwa langkah yang tampaknya sah ini dimaksudkan untuk membantu klub agar berhasil menarik calon investor bagi tim wanitanya, mengelola operasinya secara efektif, dan memastikan kemandiriannya yang berkelanjutan, para jurnalis dan penggemar klub lawan mempertanyakan apakah itu lebih merupakan upaya untuk mengeksploitasi celah hukum guna menghindari pelanggaran Aturan Keuntungan dan Keberlanjutan (PSR) .

Segera setelah laporan itu dirilis, tindakan Toffees menuai kritik dari penggemar dan jurnalis lawan.

Perlu dicatat bahwa langkah Everton mencerminkan langkah Chelsea .

Tahun lalu, The Blues juga mengumumkan penjualan dua hotel kepada perusahaan investasi afiliasi pemilik Todd Boehly , dan pada bulan Mei tahun ini, mereka mengumumkan penjualan 8% saham di tim wanita mereka kepada Alexis Ohanian, salah satu pendiri situs web forum Amerika populer Reddit.

Meskipun Chelsea saat itu mengklaim bahwa hal ini telah disetujui oleh Liga Premier , sebenarnya ini merupakan upaya untuk mengeksploitasi celah hukum guna menghindari pelanggaran PSR.