Setelah kalah melawan Denver Nuggets dalam pertarungan perpanjangan waktu di Game 3, Oklahoma City Thunder bangkit dengan kuat di Game 4 pada hari Minggu, meraih kemenangan "gaya deklarasi" di kandang lawan, menyamakan skor seri menjadi 2-2 dan terus melaju menuju Final Wilayah Barat.

Thunder masih mengandalkan pemain inti Shai Gilgeous-Alexander untuk memimpin tim dalam kampanye ini. Dia mencetak 25 poin, 6 rebound, 6 assist, dan 2 steal serta melesakkan 8 dari 19 tembakan. Penampilannya yang menyeluruh mengalahkan pemenang tiga kali MVP Nikola Jokic.

Meskipun Nuggets akhirnya kalah, statistik Jokic masih mengesankan: 27 poin, 13 rebound, 3 assist, 4 steal, dan hanya 2 turnover. Ia hanya memasukkan 7 dari 21 tembakan, 2 dari 7 lemparan tiga angka, tetapi memasukkan 11 dari 14 lemparan bebas. Menurut data Stathead, Jokic menjadi pemain pertama dalam sejarah playoff NBA yang mencapai kombinasi statistik ini dalam satu pertandingan.

Namun, penggemar Nuggets juga punya alasan untuk khawatir. Jokic mengalami kemerosotan dalam tiga pertandingan terakhir, dengan rata-rata hanya mencetak 21,3 poin, 12,3 rebound, dan 5 assist per pertandingan. Persentase tembakannya turun menjadi 33,3%, dan persentase tembakan tiga angkanya hanya 18,2%. Dibandingkan dengan penampilannya di level MVP pada musim reguler, data tersebut jelas "jauh di bawah ekspektasi."

Pertahanan Thunder patut mendapat pujian. Mereka menyebabkan banyak masalah bagi Jokic dalam pertahanan rotasi keseluruhan dan konfrontasi internal, tetapi jika Nuggets ingin mengalahkan Thunder yang muda dan kuat serta memberi pengaruh pada final, Jokic harus memainkan permainan yang lebih dominan.

Seri ini akan kembali ke Oklahoma City, dan Game 5 akan dimulai pada hari Selasa. Pertempuran ini akan menjadi pertempuran yang menentukan bagi kedua belah pihak.