Di final Piala Dunia Antarklub 2025, Chelsea yang berjuluk "Singa Biru" berhasil mengalahkan juara Liga Champions Paris Saint-Germain 3-0 berkat gol dari Palmer dan Joao Pedro, dan berhasil meraih gelar juara. Kiper Chelsea, Robert Sanchez, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa timnya menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan yakin bahwa timnya akan terus meraih hasil yang baik di masa mendatang.

Pada menit ke-22 pertandingan, tembakan Gusteau diblok dan kemudian dibantu Palmer untuk mencetak gol, membawa Chelsea unggul 1-0. Pada menit ke-30, Colville mengoper bola, Palmer menerima bola dan menerobos pertahanan untuk mencetak gol, membantu Chelsea terus unggul atas Paris Saint-Germain 2-0.

Pada menit ke-43, Palmer menggiring bola dan mengopernya langsung ke kotak penalti. Joao Pedro berhadapan dengan kiper Paris Saint-Germain, Donnarumma, dan mencetak gol dengan tendangan lob, membantu Chelsea memperbesar keunggulan menjadi 3-0.

Pada akhirnya, Chelsea berhasil mengalahkan Paris Saint-Germain dengan skor 3-0 dan sukses menjuarai Piala Dunia Antarklub ini.

Patut dicatat bahwa Chelsea menjuarai Liga Asosiasi Eropa UEFA pada musim 2024/25, menjadi tim pertama yang menjuarai Liga Champions dan Liga Europa. Kini, menjuarai Piala Dunia Antarklub telah memungkinkan Chelsea kembali mengukir sejarah.

Robert Sanchez, penjaga gawang yang mencatatkan clean sheet untuk Chelsea, mengatakan: "Saya berbicara dengan beberapa rekan satu tim sebelum pertandingan dan kami memiliki peluang besar untuk mengukir sejarah dan memenangkan kejuaraan. Kami yakin kami bisa melakukannya, tetapi kami tidak menyangka akan memenangkan pertandingan dengan skor 3-0 dan bahkan memiliki peluang untuk mencetak lebih banyak gol. Ini benar-benar mimpi yang menjadi kenyataan."

"Ini semua yang kami inginkan, kami menghabiskan sebulan jauh dari keluarga untuk mempersiapkan diri dan bekerja keras. Beberapa orang bilang proses kualifikasi kami mudah, tapi itu tidak benar. Kami bekerja keras dan pantas mendapatkan kemenangan ini. Di final, kami menunjukkan kekuatan dan kemampuan kami."

Berbicara tentang penyelamatan-penyelamatan yang ia lakukan dalam pertandingan tersebut, Robert Sanchez berbagi, “Penyelamatan-penyelamatan itu tidak terlalu mengesankan bagi saya, tetapi rumputnya lengket dan sebenarnya lebih sulit untuk diatasi. Saya memblok tembakan Dembele, peluang dari Barkola, dan beberapa penyelamatan di babak pertama. Pertandingan itu bersih dan saya puas dengan penampilannya.”

Kami selalu diremehkan, tapi kami tahu kualitas kami. Tentu saja, lawan kami sangat kuat, tapi kami juga. Jika kami bisa mengimbangi kecepatan dan intensitas lawan dalam permainan, kami yakin bisa menang, dan kami berhasil.

Selain itu, Robert Sanchez juga mengatakan, "Para pemain di tim kami masih sangat muda, baru berusia 21 hingga 22 tahun. Bayangkan ketika mereka berusia 24 hingga 26 tahun, kami akan menjadi tim yang sangat stabil dan sering menang, dan masa depan kami akan sangat cerah."