Sejak diperdagangkan ke Indiana Pacers, Tyrese Haliburton tidak diragukan lagi telah membawa kariernya ke tingkat yang lebih tinggi. Ia mencetak rata-rata 19,7 poin dan 10,2 assist per pertandingan dalam tiga tahun, terpilih menjadi tim All-Star dua kali, dan secara bertahap berkembang menjadi salah satu point guard terbaik di liga. Namun, dalam jajak pendapat pemain anonim yang dilakukan oleh The Athletic pada tahun 2025, pemain inti Pacers dinobatkan sebagai "pemain yang paling dinilai terlalu tinggi di liga."

Survei tahunan ini mengumpulkan suara anonim dari 158 pemain aktif dari 30 tim liga. Haliburton "memenangkan kejuaraan" dengan 14,4% suara, melampaui Rudy Gobert dan Trae Young yang telah lama berada dalam daftar.

Walaupun daftar ini menimbulkan kontroversi setiap tahun, daftar ini tetap representatif karena dipilih oleh pemain NBA sendiri. Namun, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, "lompatan" Halliburton kali ini masih mengejutkan. Ia juga muncul dalam daftar yang sama pada tahun 2024, tetapi hanya memperoleh 3,4% suara saat itu. Lonjakan suara tahun ini tampaknya terkait erat dengan penurunan performanya musim ini.

Musim ini, perolehan skor, assist, dan rebounding Haliburton semuanya menurun, dan ia gagal masuk tim All-Star untuk tahun ketiga berturut-turut. Meskipun ia masih menjadi inti sistem taktis Pacers, rekor tim yang biasa-biasa saja dan sedikit penurunan dalam kinerja pribadinya mungkin telah menyebabkan beberapa pemain mempertanyakan "kekuatan bintangnya".

Perlu dicatat bahwa tahun ini, The Athletic tidak menerbitkan komentar anonim yang dilampirkan pada surat suara seperti tahun-tahun sebelumnya, yang membuat para penggemar tidak dapat mengetahui aspek-aspek spesifik yang menyebabkan Haliburton "jatuh dari altar."

Halliburton sendiri belum menanggapi kontroversi tersebut secara publik. Namun bagi point guard yang dikenal karena ketekunan dan IQ basketnya, mungkin cara terbaik untuk "melawan" adalah dengan memberikan jawaban yang lebih meyakinkan di lapangan.