Klub raksasa Maroko Wydad Casablanca mengumumkan di situs web resmi mereka pada hari Jumat bahwa pemain sayap internasional negara itu, Hakim Ziyech, yang sebelumnya bermain untuk Ajax dan Chelsea, telah bergabung dengan klub dengan status bebas transfer.

Menurut pernyataan resmi Wydad Casablanca , Ziyech telah menandatangani kontrak jangka pendek dua tahun yang berlangsung hingga musim panas 2027.

Selain itu, menurut media Qatar beIN Sports , gaji Ziyech akan menjadi yang tertinggi dalam sejarah Botola Pro Maroko , menjadikannya pemain bintang dengan nama terbesar yang pernah ada di liga tersebut.

Tentang Hakim Ziyech

Ziyech, 32 tahun, lahir pada 19 Maret 1993 di Dronten, Belanda. Tingginya 1,8 meter dan bermain sebagai pemain sayap kanan, tetapi ia juga bisa bermain sebagai gelandang serang atau gelandang tengah. Sepupunya, Oualid, juga seorang pesepakbola profesional dan juga bermain sebagai pemain sayap kanan.

Ziyech bergabung dengan akademi muda Heerenveen pada usia 14 tahun dan menyelesaikan debutnya di tim utama Heerenveen dalam pertandingan kualifikasi Liga Europa pada bulan Agustus 2012.

Pada bulan Agustus 2014, Ziyech pindah ke Twente dengan harga € 3,5 juta.

Selama 2 tahun di Twente, Ziyech mulai diapresiasi karena kemampuannya mencetak gol dan memberikan assist yang luar biasa.

Pada hari terakhir bursa transfer musim panas tahun 2016, Ziyech bergabung dengan Ajax seharga € 11 juta.

Selama 4 tahun bersama de Godenzonen , Ziyech memenangkan Eredivisie sekali, Piala KNVB sekali, Johan Cruyff Shield (Piala Super Belanda) sekali, dan mencapai semi-final Liga Europa sekali bersama klub tersebut.

Pada Februari 2020, Ziyech bergabung dengan Chelsea dari Ajax dengan harga € 44 juta.

Meski penampilannya selalu sangat bagus, Ziyech tak pernah mampu menempatkan dirinya di tim utama The Blues, hal ini membuatnya terus-menerus terlibat dalam berbagai spekulasi transfer di tahun-tahun terakhirnya di klub.

Pada musim panas 2023, Ziyech dipinjamkan ke Galatasaray, dan kepemilikannya dibeli oleh klub pada musim panas berikutnya.

Namun, meskipun memenangkan dua gelar Süper Lig Turki dan satu Piala Super Turki bersama klub, Ziyech mengakhiri kontraknya dan meninggalkan klub pada bulan Januari tahun ini karena perselisihan dengan klub.

Tak lama setelah meninggalkan Galatasaray, Ziyech bergabung dengan klub raksasa Qatar Al Duhail dengan status bebas transfer.

Selama waktunya di sana, ia membantu klub mencapai final Piala Qatar.

Setelah meninggalkan klub musim panas ini, Ziyech menerima beberapa tawaran dari tim La Liga yang baru promosi, tetapi ia menolaknya dan memilih menunggu tawaran yang cocok untuknya.

Selama tiga tahun membela The Blues, Ziyech tampil 107 kali bagi raksasa Liga Primer itu di semua kompetisi, mencetak 14 gol dan menyumbang 13 assist, di mana ia memenangi Liga Champions satu kali, Piala Super UEFA satu kali, dan Piala Dunia Antarklub FIFA satu kali bersama klub tersebut, sekaligus mencapai 2 final Piala FA dan 1 final Piala Liga .