Matt Doherty mengakui bahwa sangat memilukan melihat klub kesayangannya berada dalam situasi sulit seperti itu, dan dia bertekad untuk memastikan Wolves memberikan yang terbaik dan menunjukkan semangat juang yang pantas mereka dapatkan. Setelah kekalahan dari Brentford, bek asal Irlandia itu mengkritik seluruh tim. Dia berharap mereka dapat menemukan kembali performa terbaik mereka dan akan memberikan yang terbaik di pertandingan mendatang untuk mencoba membalikkan keadaan.  

Pemain tersebut mengatakan, "Perasaan saya tidak berubah. Di pertengahan pertandingan, fokus kami masih sangat tinggi. Tetapi ketika pertandingan memasuki tahap krusial dan kami perlu berjuang untuk meraih kemenangan, saya tidak yakin apa yang terjadi. Apakah ada penurunan konsentrasi atau kurangnya komitmen adalah masalah yang perlu direnungkan bersama oleh tim. Saya tidak terkecuali, dan saya akan menerima semua kritik."  

"Para pemain kami perlu merenungkan dan mencari alasan mengapa kami gagal mempertahankan performa yang stabil di momen-momen krusial. Liga ini sangat kompetitif, dan tidak ada yang akan menyerah begitu saja, jadi kami harus terus menciptakan peluang sambil melakukan yang terbaik untuk bertahan. Tidak ada waktu untuk mengasihani diri sendiri; kita perlu berlatih dengan energi dan semangat penuh setiap hari, mempertahankan semangat juang kita, dan berjuang untuk meraih kemenangan."  

"Jelas, awal musim kami jauh di bawah ekspektasi, yang sangat mengecewakan. Staf pelatih sudah bagus; bimbingan mereka sangat baik, dan rencana permainan mereka solid. Masalah utamanya berasal dari kesalahan pemain individu. Ini bukan hanya tentang sebelas pemain inti dalam satu pertandingan, tetapi tentang setiap pemain yang telah bermain musim ini. Semua orang, termasuk saya sendiri, telah melakukan kesalahan. Performa kami belum mencapai level tahun lalu, yang menyebabkan situasi yang tidak menguntungkan ini. Di liga seperti Premier League, jika Anda tidak bisa menang, sangat sulit untuk keluar dari kesulitan karena peluang tidak akan muncul begitu saja."  

"Klub ini memberi saya kesempatan terpenting dalam hidup saya. Ketika saya berusia 18 tahun, mereka memilih untuk mempercayai saya, meskipun dalam banyak situasi mereka bisa saja menyerah pada saya. Sebelum Nuno mengambil alih, saya bukanlah pemain yang sangat profesional, dan saya juga tidak memiliki kehidupan yang sepenuhnya berkomitmen untuk berlatih setiap hari. Saya selalu penasaran tentang kehidupan. Namun demikian, klub selalu mendukung saya dan percaya pada saya. Karena klub telah memberi saya segalanya, saya merasa sangat sedih atas hal ini."